PEREKONOMIAN
INDONESIA
Disusun
Oleh :
NAMA : DANDY HAFIDH FAUZI
NIM : 43213120052
BIDANG
STUDI : S1-AKUNTANSI
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara berkembang
yang sedang merintis konsep untuk menjadi negara yang maju. Kemajuan suatu
negara pasti tidak lepas dari kondisi perekonomian dalam negara tersebut.
Seiring perkembangan zaman, persaingan perekonomian semakin ketat. Mau tidak mau,
suatu negara harus lebih selektif terhadap kebijakan yang diambil dalam
perekonomiannya, dan bagaimana negara tersebut bisa memunculkan daya saing
perekonomian yang tinggi, mengingat arus globalisasi yang tidak dapat di
batasi. Nah, sekarang masalahnya mau dibawa kemana perekonomian Indonesia? agar
Indonesia menjadi negara maju dan masyarakatnya sejahtera?
Sebenarnya negara Indonesia bukan
negara yang miskin. Terbukti dengan melimpahnya sumber daya alam dan tempat
wisata yang berpotensi sebagai tempat wisata. Di sini, peran dari kebijakan
pemerintah sangatlah penting dalam menentukan arah perkembangan ekonomi. Karena
kebijakan pemerintah pada dasarnya adalah demi terwujudnya kesejahteraan
masyarakat. Kesejahteraan yang mereka tuntut ditentukan oleh terciptanya dua
kondisi mendasar. Pertama, mereka menginginkan agar biaya kebutuhan hidup tetap
stabil, khususnya untuk kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, papan,
kesehatan, dan pendidikan. Kedua, mereka menginginkan adanya penghasilan yang
bisa diandalkan untuk menghidupi keluarganya secara layak dan dengan harapan
penghasilan itu meningkat dari waktu ke waktu. Tugas negara adalah mewujudkan
tuntutan dasar itu menjadi kenyataan, secepatnya.
Kemudian yang menentukan potensi
pertumbuhan suatu negara adalah : kualitas institusi-institusinya, kualitas
sumberdaya manusianya, sumber daya alam yang dimiliki, dan kemampuan teknologinya. Sedangkan untuk sasaran
pertumbuhan perekonomian berkelanjutan, Ada dua bidang yang apabila ditangani
dengan baik dapat segera meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yaitu pembangunan
infrastruktur, dan perbaikan iklim investasi.
Dan urgensi keadaan yang kita
hadapi, menuntut agar pertumbuhan ekonomi yang terjadi segera dapat membuka
lapangan kerja baru dan mengentaskan penduduk miskin dalam jumlah yang berarti.
ESSAY
MAU DIBAWA KE MANA PEREKONOMIAN
INDONESIA
Tujuan akhir dari kebijakan ekonomi
adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bagi masyarakat awam, kesejahteraan
bukan konsep abstrak, tetapi kondisi nyata yang langsung menyangkut kehidupan
mereka sehari-hari. Apabila diperas, kesejahteraan yang mereka tuntut
ditentukan oleh terciptanya dua kondisi mendasar. Pertama, mereka menginginkan
agar biaya kebutuhan hidup tetap stabil, khususnya untuk kebutuhan pokok
seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. Kedua, mereka
menginginkan adanya penghasilan yang bisa diandalkan untuk menghidupi
keluarganya secara layak dan dengan harapan penghasilan itu meningkat dari
waktu ke waktu. Tugas negara adalah mewujudkan tuntutan dasar itu menjadi
kenyataan, secepatnya. Ini bukan pekerjaan mudah, apalagi kalau energi sosial
yang ada lebih condong digunakan untuk kesibukan lain yang kurang mendasar.
Pemerintahan yang bijak selalu menjaga
fokusnya pada pemenuhan tuntutan dasar tersebut. Diterjemahkan dalam bahasa
ekonomi teknis, yang kita inginkan adalah pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan disertai dengan stabilitas ekonomi yang mantap. Pertumbuhan
ekonomi, yang berarti perluasan kegiatan ekonomi, adalah satu-satunya cara
untuk meningkatkan penghasilan anggota masyarakat dan membuka lapangan kerja
baru. Sementara itu stabilitas ekonomi adalah satu-satunya cara untuk
melindungi agar penghasilan masyarakat yang kita upayakan meningkat, tidak
digerogoti oleh kenaikan harga. Pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi,
bersama-sama, adalah kunci dari peningkatan kesejahteraan rakyat.
Akan tetapi, kedua hal itu tak otomatis
menjamin terciptanya kesejahteraan seperti yang kita inginkan. Masih ada satu
lagi syarat yang harus dipenuhi, yaitu peningkatan kesejahteraan itu harus adil
dan merata. Pemerintahan yang adil memihak kepada kepentingan rakyat banyak.
Oleh karena itu, prioritas utama stabilitas ekonomi adalah menjaga kestabilan
harga kebutuhan dasar rakyat (bukan rumah mewah dan Marcedes Benz), sedangkan
prioritas utama di bidang perekonomian adalah mengarahkan agar perluasan
kegiatan ekonomi dapat menampung mayoritas angkatan kerja kita (yang
kenyataannya masih terdiri dari tenaga yang tidak terampil). Lebih dari itu,
pemerintahan yang adil menyadari bahwa ada anggota masyarakat (jumlahnya tidak
kecil) yang terbelenggu oleh kemiskinan berat dan tidak mungkin melepaskan diri
tanpa uluran tangan dari luar. Di sini pemerintah harus turun tangan
langsung.Jika semua ini kita laksanakan dengan baik, maka sebagian besar dari
tuntutan dasar rakyat sudah terpenuhi. Kata-kata kuncinya: stabilitas ekonomi,
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, lapangan kerja, dan kemiskinan.
Bagaimana melaksanakannya? Ilmu
ekonomi dapat membantu kita dalam merumuskan langkah-langkah apa yang harus
diperlukan. Namun, untuk mewujudkannya menjadi kenyataan diperlukan lebih dari
ilmu ekonomi–suatu kombinasi penerapan ilmu (dan seni) ekonomi, administrasi,
manajeman, politik, dan diplomasi serta ketekunan dan akal sehat.
Apa langkah-langkah yang diperlukan?
Pertama, untuk memelihara stabilitas ekonomi yang sekarang sudah cukup mantap,
dua hal pokok perlu dilakukan: (a)
kebijakan fiskal-moneter yang berhati-hati diteruskan, dan (b) penyehatan
sektor keuangan dituntaskan. Jangkar stabilitas ekonomi ini harus
terus-menerus dijaga. Kelengahan membawa petaka. Pengalaman menunjukkan bahwa
tindakan korektif yang terlambat jauh lebih mahal daripada tindakan antisipatif
yang diambil di sini. Bebannya akhirnya akan ditanggung rakyat. Yang kurang
disadari adalah bahwa inflasi itu adalah suatu proses pemiskinan.
Bagaimana dengan sasaran pertumbuhan
berkelanjutan? Ada dua bidang yang apabila ditangani dengan baik dapat segera
meningkatkan pertumbuhan ekonomi: (a) pembangunan infrastruktur, dan (b)
perbaikan iklim investasi. Konsepsi pemerintah sekarang yang menekankan pada
dua bidang ini sudah benar, tinggal menunggu pelaksanaan yang benar. Namun, itu
tidak cukup. Agar memberi manfaat maksimum, pertumbuhan ekonomi itu harus
mempunyai corak dan arah yang kita inginkan. Di sinilah peran dari kebijakan
perdagangan dan industri. Kebijakan inilah yang akhirnya menentukan, apakah
industri yang tumbuh adalah industri yang efisien dan berdaya-saing atau tidak,
apakah kegiatan yang berkembang dapat menyerap banyak tenaga kerja atau tidak,
apakah industri yang tumbuh membentuk struktur yang kuat atau tidak. Sayangnya,
strategi industri perdagangan yang konsisten dan mengacu pada sasaran nasional
yang jelas (dan bukan pada kepentingan sektoral atau, lebih parah lagi, pada
kepentingan perusahaan tertentu) sampai sekarang belum ada. Pemisahan
departemen industri dan departemen perdagangan memperpanjang alur koordinasi
kebijakan di kedua bidang ini. Pembangunan infrastrukur, perbaikan iklim
investasi, dan strategi industri perdagangan yang jelas, apabila terwujud, akan
mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita dalam beberapa tahun mendatang ini. Namun,
ini pun belum cukup. Masalahnya adalah pertumbuhan itu belum tentu berlanjut
setelah beberapa tahun ini.
Dalam ilmu ekonomi dikenal konsep
“potensi pertumbuhan” (growth potential), yang diartikan sebagai “batas atas”
pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam jangka panjang. Hal-hal yang menentukan
potensi pertumbuhan suatu negara adalah: (a)
kualitas institusi-institusinya, (b) kualitas sumberdaya manusianya, (c) sumber
daya alam yang dimiliki, dan (d) kemampuan teknologinya. Faktor-faktor inilah
yang menentukan apakah dalam 25 tahun mendatang pendapatan domestik bruto (PDB)
per kapita Indoensia akan mendekati Malaysia atau Mali?
Dari semua institusi, yang paling
menghambat pertumbuhan adalah lemahnya kinerja birokrasi. Reformasi birokrasi
harus diprioritaskan. Peningkatan mutu sumberdaya manusia menyangkut dua segi
pokok: pendidikan dan kesehatan. Kedua bidang ini harus melaksanakan pembaruan
mendasar. Berlimpahnya sumberdaya alam bisa menajdi berkah atau musibah,
tergantung bagaimana kita mengelolanya. Strategi yang jelas untuk menjaga
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup perlu dibakukan. Oleh karena
itu, suatu strategi teknologi adalah kunci kemajuan bangsa. Dengan demikian,
sebuah strategi teknologi perlu disusun. Dalam hal ini Pak Habibie benar. Namun
hal ini tentunya disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang ada.
Kalau kita menginginkan pertumbuhan
ekonomi berlanjut dalam bilangan puluhan tahun ke depan, hal-hal yang
menghambat itu harus ditangani mulai sekarang. Langkah itu harus dimulai
sekarang karena hasilnya baru dapat dipetik satu dasawarsa atau lebih kemudian.
Peningkatan mutu pendidikan, misalnya, baru mempunyai dampak pada potensi
pertumbuhan satu generasi kemudian. Tadi saya sebutkan bahwa urgensi keadaan
yang kita hadapi menuntut agar pertumbuhan ekonomi yang terjadi segera dapat
membuka lapangan kerja baru dan mengentaskan penduduk miskin dalam jumlah yang
berarti. Ini mengharuskan adanya langkah-langkah ekstra, di samping semua
langkah di atas.
Yang dapat dilakukan adalah: (a) kebiajkan pengembangan usaha kecil dan
menengah (UKM) yang komprehensif dan realistis (tidak hanya terpaku pada
masalah kekurangan dana seperti yang sering kita dengar), (b) pelatihan yang
benar-benar meningkatkan peluang tenaga kerja untuk mengisi lowongan kerja yang
tersedia, (c) pembenahan mendasar terhadap pengelolaan tenaga kerja Indonesia
(TKI) yang dikirim ke luar negeri, dan (d) gerakan pengentasan kemiskinan
dengan strategi yang jelas dan penyusunan serta pelaksanaannya melibatkan semua
stakeholder penting, termasuk departemen, pemerintah daerah, dunia usaha,
kelompok masyarakat, dan pentingnya kaum miskin itu sendiri. Bagaimana
operasionalisasi dari semua itu? Kalau saya dimintai pendapat, sebaiknya
dibentuk tim kerja dengan fokus dan tanggungjawab yang jelas (focus group) dan
semua tim dikoordinasikan pada tingkat tinggi agar tidak saling bertabrakan dan
membuang energi yang tak perlu.
KESIMPULAN
Dari pemaparan essay
dia atas, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :.
1. Untuk
menciptakan perekonomian yang unggul dan mampu bersaing di era globalisasi ini,
serta menciptakan kesejahteraan rakyat, kebijakan pemerintah sangat berpengaruh
penting. Kebijakan pemerintah tersebut, mencangkup kebijakan Moneter maupun
Kebijakan Fiskal.
2. Dua
bidang yang apabila ditangani dengan baik dapat segera meningkatkan pertumbuhan
ekonomi: (a) pembangunan infrastruktur, dan (b) perbaikan iklim investasi. Hal-hal
yang menentukan potensi pertumbuhan suatu negara adalah: (a) kualitas institusi-institusinya, (b) kualitas sumberdaya
manusianya, (c) sumber daya alam yang dimiliki, dan (d) kemampuan teknologinya.
3. Inti
dari essay yang saya buat adalah bahwa untuk menciptakan kesejahteraan,
pertumbuhan ekonomi, serta daya saing perekonomian yang tinggi, strategi yang
dapat di lakukan adalah :
a. Penerapan
Kebijakan Pemerintah yang Relevan dan Efisien
b. Pengembangan
Infrastruktur serta Memperbaiki Iklim Investasi
c. Promosi
Ekspor
d. Perbaikan
dan Pemaksimalan dalam (a) kualitas institusi (b) kualitas sumberdaya manusia,
(c) sumber daya alam (d) kemampuan teknologi
4. Hal lain Yang dapat dilakukan untuk
meciptakan perekonomian yang maju adalah: (a) kebiajkan pengembangan usaha
kecil dan menengah (UKM) yang komprehensif dan realistis (tidak hanya terpaku
pada masalah kekurangan dana seperti yang sering kita dengar), (b) pelatihan
yang benar-benar meningkatkan peluang tenaga kerja untuk mengisi lowongan kerja
yang tersedia, (c) pembenahan mendasar terhadap pengelolaan tenaga kerja
Indonesia (TKI) yang dikirim ke luar negeri, dan (d) gerakan pengentasan
kemiskinan dengan strategi yang jelas.
REFERENSI
1.
Dumairy. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga. 1999
2.
Boediono, Ekonomi Indonesia Mau Kemana, Edisi
3
No comments:
Post a Comment